Selasa, 15 Desember 2009

komunikasi terapeutik

Download lampiran aslinya

KOMUNIKASI TERAPEUTIK

Komunikasi terapeutik adalah proses di mana perawat yang menggunakan pendekatan terencana mempelajari klien. Proses memfokuskan pada klien namun direncanakan dan dipimpin oleh seorang professional ( Keltner, Schwecke, dan Bostrom 1991). Komunikasi terapeutik mengembangkan hubungan interpersonal antara klien dan perawat. Proses ini meliputi kemampuan khusus, karena perawat harus menperhatikan pada berbagai interaksi dan tingkah laku non-verbal. Komunikasi terapeutik di sampaikan secara rahasia karena klien tahu bahwa semua informasi yang di sampaikan kepada perawat menjadi bagian dari catatan medis dan tidak di sebarkan sebagai gosip, maka klien merasa nyaman untuk memaparkan hal-hal yamng berhubungan dengan data kesehatan, apa yang menjadi perhatian, ketakutan atau masalah keluarga. Dalam situasi ideal, perawat harus mewaspadai keinginnan untuk berbagi infornmasi yang terdapat dari klien selama pemaparan. Perawat dengan sengaja memberi informasi untuk kepentingan pasien dan memaksimalkan rencana keperawatankesehatan yang secara langsung terlibat pada rencana klien untuk perawatan yang memiliki tanggung jawab pada informasi tersebut. Karena kerahasiaan itu harus selalu dijaga setiap saat dalam berhadapan dengan status pemaparan.

Komunikasi terapeutik pada akhirnya menentukan perawat untuk menetapkan hubungna kerja dengan klien dan keluarganya.perawat harus waspada dengan berbagai budaya yang di anut oleh kliennya.

* INTERAKSI SOSIAL



Usaha pertama dalam berkomunikasi dengan klien umumnya meliputi interaksi social yang singkat. Pesan yang di sampaiklan bersipat dangkal di mana baik perawat ataupun klien tidak mendiskusikan masalah atau pandangan pribadi secara mendalam.

Perawat seringkali menhggunakan interaksi social superficial pada wal pembicaraan dengan klien untuk memberikan dasar bagi hubungan yang lebih dekat. Misalnya perawat mungkin menyapa klien dengan mengatakan “ selamat pagi nyonya Lena, senang bertemu dengan anda hari ini?”

Perawat yang sudah terlatih tidak akan membiarkan interaksi social mendominasi percakapan melainkan mempertahankan gaya hangat dan menyenangkan.

* PERAWATAN DAN KOMUNIKASI EFEKTIF

Perawat menggunakan kemampuan komunikasi ketika menetapkan hubungan terapeutik. Tidak ada formula untuk membentuk hubungan dengan klien. Setiap orang berkomunikasi secara unik dan setiap klien membutuhkan teknik komunikasi yang berbeda.

* MENYIMAK DENGAN PENUH PERHATIAN

Menyimak adalah salah satu teknik komunikasi terapeutik yang paling efektif. Menyimak merupakan metoda non-verbal untuk menunjukan minat pada kebutuhan, pandangan, dan masalah klien.

Menyimak adalah proses yang aktif dan penuh pelajaran sedangkan mendengarkan adalah proses neurologist yang pasif untuk menerima informasi.

Untuk menjadi pendengar yang perhatian, perawat harus menggunakan kemampuan ini:

1. hadapi klien ketika berbicara
2. pertahankan kontak mata
3. mengambil posisi yang nyan untuk menyimak
4. hindari gerakn tubuh yang mengganggu
5. mengangguk untuk mengakui ketika klien berbicaratentang hal berisi persetujuan.
6. condong kearah pembicara.



o MENUNJUKKAN PENERIMAAN

Menunjukkan penerimaan artinya keinginan untuk mendengar seseorang tanpa menunjukkan keraguan atau ketidaksetujuan. Hal di bawah ini yang menunjukkan bentuk penerimaan terhadap klien :

1. menyimak tanpa menginterupsi
2. memberikan respons verbal sesuai dengan komunikasi verbal
3. yakin bahwa petunjuk non-verbal sesuai dengan komunikasi verbal.
4. hindari perselisihan, menunjukkan kesangsian intuk mengubah pikiran
+ MENGAJUKAN PERTANYAAN YANG BERHUBUNGAN

Bertanya adalah metode langsung dari komunikasi. Tujuan perawat adalah untuk memperoleh informasi spesifik mengenai klien.

+ PARAFRASE

Paraphrase adalah mengulang pesan klien dengan kata-kata sendiri.

+ MENJELASKAN

Menjelaskan dalam hal ini mungkin didefinisikan sebagai tindakan yang menyatakan ulang sebuah pernyataan yang sudah diutarakan atau dikirimkan oleh pengirim pesan.

+ FOKUS

Fokus dapat didefinisikan sebagai memusatkan informasi pada elemen atau konsep kunci dari pesan yang dikirimkan. Pemfokusan akan menghilangkan ketidakjelasan dalam komunikasi dengan membatasi area diskusi.

+ MENETAPKAN OBSERVASI

Ketika berkomunikasi, orang seringkali tidak sadar bagaimana pesan mereka diterima. Respon dari orang lain memberitahu mereka apakah mereka mengomunikasikan pesan yang dikehendaki. Salah satu cara supaya perawat dapat memberikan respon adalah dengan bersama klien berbagi observasi tentang tingkah laku mereka selama berkomunikasi.

+ MEMBERIKAN INFORMASI

Memberikan informasi kepada klien mendorong timbulnya respon lebih lanjut. Menawarkan informasi yang terus menerus dilakukan tanpa henti tidak akan membantu komunikasi namun juga meningkatkan pengajaran kesehatan.

+ MEMPERTAHANKAN KETENANGAN

Ketenangan akan membuat perawat dan klien berpikir. Kegunaan ketenangan dapat menjadi efektif namun dapat menjadi sulit karena jeda dalam percakapan yang berlangsung beberapa detik atau menit dapat menyebabkan kejanggalan.

Ketenangan akan mebuat pelayan memiliki kesempatan untuk berkomunikasi secara intrapersonal, menyusun strategi dan berpikir serta mengolah informasi.

+ MENGGUNAKAN KEASERTIFAN

Kearsetifan ( ketegasan ) adalah mempertahankan hak seseorang tanpa menyinggung orang lain yang tidak sepaham. Melalui teknik asertif orang menunjukkan perasaan emosi dengan penuh keyakinan terus menerus dan jujur.

+ PENYIMPULAN

Penyimpulan adalah pengulangan ringkas ide-ide utama yang telah didiskusikan. Penyimpulan mengatur daya untuk interaksi lebih lanjut antara perawat dan klien.

Senin, 14 Desember 2009

komunikasi terapeutik

KOMUNIKASI

Pengertian Komunikasi

Secara Ontologis komunikasi adalah hubungan atau proses pemindahan dan pengoprasian arti, nilai, pesan melalui media atau lambang.

Secara Aksiologis komunikasi adalah proses pemindahan informasi dari komunikator ke komunikan.

Secara Epictomologis komunikasi bertujuan merubah tingkah laku, merubah pola pikir, dan sikap orang lain.

Komunikasi adalah suatu interaksi manusia dengan orang lain yang melibatkan tingkah laku dan hubungan serta memungkinkan individu untuk bersosialisasi dengan orang lain dan lingkungan sekitarnya.

Jenis-Jenis Komunikasi

Ø Verbal : Tertulis dan tidak tertulis

Ø Nonverbal : Bahasa tubuh

Prinsp-Prinsip Komunikasi

Ø Komunikasi adlah suatu proses simbolik

Sesuatu yang dinamis, sirkulasi, dan tidak berakhir pada suatu titik tetap berlanjut.

Ø Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi

Gerak tubuh dapat dimaknai komunikasi

Ø Komunikasi memiliki dimensi isi dan hubungan

Misalnya percakapan antara dua sahabat dan Percakapan antara dosen dan mahasiswa

Ø Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan

Ø Komunkasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu. Info yang diberikan sesuai dengan tempa, dimana prose situ berlangsung, kepada siapa, dan kapan komunikasi itu dilakukan

Ø Komunikasi bersifat sistemik

Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar belakang, budaya, nilai, adat, pengalaman, dan penddikan. Sisi internal sperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana kita bersosialisasi mempengaruhi bagaimana kita melakukan komunikasi

Ø Semaki mirip latar belakang social budaya semakin efektiflah komunikasi

Ø Komunikasi bersifat non sekuensial

Proses komunikasi bersifat stimulus dalam arti tidak berlangsung satu arah, melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa bahwa pesan yang dikirimkan itu dapat dimengerti dan diterima

Ø Komunikasi bersifat prosesual, dinamis, dan transaksional

Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi bersifat dinamis dalam transaksional ada proses saling memberi dan menerima

Ø Komunikasi bersifat irrevensibel

Kalau tiadak bisa mengontrol dapat menimbulkan efek mis kita berkata menyakiti orang lain makan efek sakit hati itu tidak hilang begitu saja kepada diri orang lain tersebut.

Ø Komunikasi bukan Panasea untuk menyelesaikan masalah

Ø Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya cara yang mujarab untuk menyelesaikan masalah

Unsur-Unsur Komunikasi

Unsur utama

· Sumber

· Peran

· Saluran komunikasi

· Penerima

Unsur pelengkap

· Umpan balik

· Efek

· Lingkungan

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Komunikasi

1. Usia

2. Peran dan hubungan

3. Lingkungan/situasi

· Sosial

· Emosi

· Teknologi

· Ekologis

· Psikologis

· Stimulus

· Arsitektural

4. Ruang/ Tutorial

5. Jenis Kelamin

6. Situasi

7. Harapan

8. Ikatan kelompok atau Group

9. Budaya

Pentingnya Komunikasi dalam Pelayanan Masyarakat

· Pengkajian

· Perencanaan

· Pengembangan

· Hasil

· Evaluasi

Konsepsi Persepsi Budaya atau Ras terhadap komunikasi

Persepsi budaya terhadap komunikasi itu berbeda tiap wilayah. Kita harus dapat menyesuaikan diri dengan kebudayaan wilayah lain tanpa menghapus budaya aslanya sendiri. Hal ini dapat mempengaruhi asuhan keperawatan.

Perilaku dan Keyakinan Budaya tentang Kesehatan

Ibu hamil yang meminum air kelapa dengan tujuan supaya melahirkan lancar.

Perspektif Gender terhadap Komunikasi

Komunikasi itu terbuka apabila sesame jenis.

Stereotype Thinking dan Hambatanya dalam Komunikasi

Stereotype Thinking adalah kepercayaan umum terhadap seseorang.

Stereotype Thinking adalah Sesutu yang bersifat statis atau merupakan kepercayaan yang dibesar-besarkan dan gambaran yang diluruskan dengan popular dalam media massa dan ilmu kebangsaan. Sifat ini menyebabkan tidak berkembangnya pemikiran seseorang. Stereotype tidak memandang individu sebagai individu yang unik.

Hambatan dari Stereotype Thinking

Ø Dapat memunculkan konflik

Hambatan potensial, stereotype dapat menimbulkan dua hambatan utama yaitu kecenderungan kita untuk mengelompokkan orang ke dalam kelas-kelas dan dapat bereaksi terhadap seseorang terutama sebagai anggota kelas-kelas

Kelas-kelas ini dapat membuat kita:

1. Mempersepsikan orang seakan akan memiliki kualitas-kualitas tertentu dan karenanya tidak mampu mengenali multi aspek dari semua orang.

2. Mengabaikan siri khas yang dimiliki seseorang dan karenanya dapat diberikan setiap pihak dalam interaksi

Hambatan Komunikasi dan Cara Mengatasinya

(Bovce dan Hill, 2003)

Hambatan antar personal ( beda persepsi dan bahasa, pendengaran yang buruk, gangguan bersaing, penyaringan pesan yang tidak tepat, iklim komunikasi yang tertutup, dan tidak memadai)

Menurut Cangara, 2004 ada beberapa gangguan atau rintangan dalam komunikasi, yaitu:

1. Gangguan Teknik

2. Gangguan Sistematik

3. Gangguan Terbiasa

4. Gangguan Psikologis

Cara mengatasinya adalah memelihara iklim komunikasi terbuka.

Persepsi Budaya atau Ras terhadap komunikasi

Ø Ethrosentrisme, memandang rendah orang lain yang tidak sekelompok

Ø Rasialisme

Ø Prasangka

berikut video komunikasi yang terapeutik, silahkan klik.